Selasa, 13 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat imun atau tahan terhadap penyakit menular, biasanya dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melindungi orang terhadap infeksi berikutnya atau penyakit. Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit yang mengancam jiwa dan diperkirakan untuk mencegah antara 2 dan 3 juta kematian setiap tahun ( WHO immunization week 2013) Imunisasi sangat penting untuk melindungi diri kita dari beberapa penyakit yang dapat mengancam jiwa seperti TBC, Hepatitis, polio dan lainnya. Banyak ibu tidak mau memberikan imunisasi kepada anaknya salah satu nya adalah ketidaktahuan ibu akan pentingnya imunisasi sebagai pelindung tubuh kita
Imunisasi adalah proses merangsang kekebalan terhadap penyakit tertentu Imunitas dapat diinduksi secara pasif melalui pemberian antibodi yang mengandung preparat atau aktif dengan pemberian vaksin atau toksoid untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan respon imun humoral berkepanjangan dan / atau seluler. Pada 2006, bayi, anak-anak, dan remaja secara rutin divaksinasi terhadap penyakit 16 di AS antara lain ada: difteri, tetanus, pertusis, polio, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) penyakit, hepatitis A, hepatitis B (HepB), campak, gondok, rubella, rotavirus, varicella, penyakit pneumokokus, penyakit meningokokus, dan influenza. Human papillomavirus (HPV) Vaksin telah direkomendasikan untuk anak perempuan (nelson textbook of pediatrics)
Imunisasi ada 2 macam yaitu aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian mikroorganisme atau toxin mikroorganisme yang sudah dilemahkan atau dimatikan baik sebagian maupun seluruhnya dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri.(nelson textbook of pediatrics). Namun beberapa ibu mengerti akan imunisasi berdasarkan dari bidan, petugas kesehatan, media masa maupun elektronik, namun sayang nya mereka tidak paham betul akan penting nya imunisasi
Vaksin yang di berikan untuk imunisasi dapat terdiri dari mikroorganisme dilemahkan secara keseluruhan contoh polio dan hepatitis A, bagian dari organisme contoh pertusis, human papillomavirus [HPV], dan HepB), polisakarida kapsul (vaksin polisakarida pneumokokus dan meningokokus), polisakarida kapsul konjugasi karier protein (Hib , pneumokokus, dan vaksin konjugat meningokokus), hidup dilemahkan mikroorganisme (campak, mumps, rubella, varicella, rotavirus, dan hidup vaksin influenza dilemahkan), dan toxoid (tetanus dan difteri). Toksoid adalah racun bakteri dimodifikasi yang dibuat tidak beracun, tetapi masih mampu menginduksi respon imun aktif terhadap toksin. Berikut ini adalah lima dasar imunisasi dasar yang wajib di berikan sejak bayi
1.    Imunisasi dasar BCG (Bacillus calmette Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) sekali untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Diberikan segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau mulai 1 (satu) bulan di Posyandu.
2.    Imunisasi Hepatitis B sekali  untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan
3.    Imunisasi DPT-HB 3 (tiga) kali untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan), Tetanus dan Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2 (dua) bulan. Imunisasi berikutnya berjarak waktu 4 minggu. Pada saat ini pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dilakukan bersamaan dengan vaksin DPT-HB.
4.    Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Imunisasi Polio diberikan 4 (empat) kali dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu.
5.    Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak diberikan saat bayi berumur 9 bulan.
Efek samping Imunisasi, Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat.
Efek samping yang biasa terjadi adalah sebagai berikut:

1.    BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah dengan diameter 10 mm. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.
2.    DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.
3.    Polio: Jarang timbuk efek samping.
4.    Campak: Anak mungkin panas, kadang disertai kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.
Hepatitis B: Belum pernah dilaporkan adanya efek samping.
( CDC schedule easy to read 2013 )

Imunisasi merupakan aset kesehatan yang sangat penting dan untuk mencegah penyakit akibat dari infeksi yang di sebabkan tidak terlengkapi nya imunisasi Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan yang menerima  imunisasi di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo 80% namun yang mengetahui penting nya imunisasi hanya 10% maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 0-1 tahun di Desa Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur

1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan pertanyaan:
1.    Apakah ada hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 0-1 tahun Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
2.    Apakah ada hubungan antara pendidikan Ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada  anak usia 0-1 tahun Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo

1.2             Tujuan penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus
1.3.1      Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 0-1tahun di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
1.3.2     Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah
1.    Untuk mengetahui ti
2.    ngkat pengetahuan ibu berdasarkan status pendidikan tentang imunisasi dasar untuk anak usia 0-1 tahun berdasarkan status pendidikan di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
3.    Untuk mengetahui antara kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 0-1 tahun di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
4.    Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar untuk anak usia 0-1 tahun di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo

1.4         Manfaat Penelitian
1.4.1      Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi yang benar dan referensi pembelajaran untuk perpustakaan Universitas Hang Tuah Surabaya.
1.4.2      Bagi Mahasiswa
Penelitian ini adalah sebagai bentuk aplikatif ilmu kedokteran yang telah kami peroleh selama menjadi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
1.4.3      Bagi Masyarakat
Adapun manfaat yang diharapkan bagi masyarakat antara lain :
1.    Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan pada masyarakat pada umumnya, pentingnya imunisasi
2.    Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi pada masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan diri pribadi dan untuk meningkatkan kesehatanya agar terhindar dari penyakit infeksi akibat tidak terpenuhi nya imunisasi
1.4.4      Bagi Peneliti Lain
Sebagai sumbangan informasi dan ilmu yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang hubungan pengetahuan Ibu tentang kelengkapan imunisasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar