BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Imunisasi
adalah proses dimana seseorang dibuat imun atau tahan terhadap penyakit
menular, biasanya dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan
tubuh untuk melindungi orang terhadap infeksi berikutnya atau penyakit. Imunisasi
adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit yang
mengancam jiwa dan diperkirakan untuk mencegah antara 2 dan 3 juta kematian
setiap tahun ( WHO immunization week
2013) Imunisasi sangat penting untuk melindungi
diri kita dari beberapa penyakit yang dapat mengancam jiwa seperti TBC,
Hepatitis, polio dan lainnya. Banyak ibu tidak mau memberikan imunisasi kepada
anaknya salah satu nya adalah ketidaktahuan ibu akan pentingnya imunisasi
sebagai pelindung tubuh kita
Imunisasi adalah
proses merangsang kekebalan terhadap penyakit tertentu Imunitas dapat diinduksi
secara pasif melalui pemberian antibodi yang mengandung preparat atau aktif
dengan pemberian vaksin atau toksoid untuk merangsang sistem kekebalan tubuh
untuk menghasilkan respon imun humoral berkepanjangan dan / atau seluler. Pada
2006, bayi, anak-anak, dan remaja secara rutin divaksinasi terhadap penyakit 16
di AS antara lain ada: difteri, tetanus, pertusis, polio, Haemophilus
influenzae tipe b (Hib) penyakit, hepatitis A, hepatitis B (HepB), campak,
gondok, rubella, rotavirus, varicella, penyakit pneumokokus, penyakit
meningokokus, dan influenza. Human papillomavirus (HPV) Vaksin telah
direkomendasikan untuk anak perempuan (nelson textbook of pediatrics)
Imunisasi ada 2 macam
yaitu aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian mikroorganisme atau toxin
mikroorganisme yang sudah dilemahkan atau dimatikan baik sebagian maupun
seluruhnya dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri.(nelson
textbook of pediatrics). Namun beberapa ibu mengerti akan imunisasi berdasarkan
dari bidan, petugas kesehatan, media masa maupun elektronik, namun sayang nya
mereka tidak paham betul akan penting nya imunisasi
Vaksin
yang di berikan untuk imunisasi dapat terdiri dari mikroorganisme dilemahkan
secara keseluruhan contoh polio dan hepatitis A, bagian dari organisme contoh pertusis,
human papillomavirus [HPV], dan HepB), polisakarida kapsul (vaksin polisakarida
pneumokokus dan meningokokus), polisakarida kapsul konjugasi karier protein
(Hib , pneumokokus, dan vaksin konjugat meningokokus), hidup dilemahkan
mikroorganisme (campak, mumps, rubella, varicella, rotavirus, dan hidup vaksin
influenza dilemahkan), dan toxoid (tetanus dan difteri). Toksoid adalah racun
bakteri dimodifikasi yang dibuat tidak beracun, tetapi masih mampu menginduksi
respon imun aktif terhadap toksin. Berikut ini adalah lima dasar imunisasi
dasar yang wajib di berikan sejak bayi
1.
Imunisasi
dasar BCG (Bacillus calmette Imunisasi BCG (Bacillus
Calmette-Guerin) sekali untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Diberikan
segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau mulai 1 (satu)
bulan di Posyandu.
2.
Imunisasi
Hepatitis B sekali untuk mencegah
penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan
3.
Imunisasi
DPT-HB 3 (tiga) kali untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan),
Tetanus dan Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia
2 (dua) bulan. Imunisasi berikutnya berjarak waktu 4 minggu. Pada saat ini
pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dilakukan bersamaan dengan vaksin
DPT-HB.
4.
Imunisasi
polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Imunisasi Polio
diberikan 4 (empat) kali dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu.
5.
Imunisasi
campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak diberikan saat bayi
berumur 9 bulan.
Efek
samping Imunisasi, Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah
tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat.
Efek
samping yang biasa terjadi adalah sebagai berikut:
1.
BCG:
Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan.
Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian
menjadi luka dengan garis tengah dengan diameter 10 mm. Luka akan sembuh
sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.
2.
DPT:
Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi
panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri,
sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan
tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan akan sembuh sendiri. Bila gejala
tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak
memberikan perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.
3.
Polio:
Jarang timbuk efek samping.
4.
Campak:
Anak mungkin panas, kadang disertai kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.
Hepatitis
B: Belum pernah dilaporkan adanya efek samping.
( CDC schedule easy to read 2013
)
Imunisasi merupakan aset
kesehatan yang sangat penting dan untuk mencegah penyakit akibat dari infeksi
yang di sebabkan tidak terlengkapi nya imunisasi Berdasarkan observasi yang
dilakukan oleh peneliti didapatkan yang menerima imunisasi di Desa Gisik Cemandi Kabupaten
Sidoarjo 80% namun yang mengetahui penting nya imunisasi hanya 10% maka hal ini
mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat
pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 0-1 tahun di Desa
Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan
pertanyaan:
1. Apakah
ada hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
anak usia 0-1 tahun Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
2. Apakah
ada hubungan antara pendidikan Ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 0-1 tahun Desa Gisik Cemandi
Kabupaten Sidoarjo
1.2
Tujuan penelitian
Penelitian ini mempunyai
tujuan umum dan tujuan khusus
1.3.1 Tujuan
Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada anak usia 0-1tahun di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui ti
2. ngkat pengetahuan ibu berdasarkan
status pendidikan tentang imunisasi dasar untuk anak usia 0-1 tahun berdasarkan
status pendidikan di Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo
3. Untuk mengetahui antara kelengkapan
imunisasi dasar pada anak usia 0-1 tahun di Desa Gisik Cemandi Kabupaten
Sidoarjo
4. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
ibu tentang imunisasi dasar untuk anak usia 0-1 tahun di Desa Gisik Cemandi
Kabupaten Sidoarjo
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Universitas
Hasil
penelitian ini dapat menjadi sumber informasi yang benar dan referensi
pembelajaran untuk perpustakaan Universitas Hang Tuah Surabaya.
1.4.2 Bagi
Mahasiswa
Penelitian
ini adalah sebagai bentuk aplikatif ilmu kedokteran yang telah kami peroleh
selama menjadi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
1.4.3 Bagi
Masyarakat
Adapun manfaat yang diharapkan bagi masyarakat antara
lain :
1.
Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi dan pengetahuan pada masyarakat pada umumnya, pentingnya imunisasi
2.
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan
informasi pada masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan diri pribadi dan
untuk meningkatkan kesehatanya agar terhindar dari penyakit infeksi akibat
tidak terpenuhi nya imunisasi
1.4.4
Bagi Peneliti Lain
Sebagai sumbangan
informasi dan ilmu yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya
tentang hubungan pengetahuan Ibu tentang kelengkapan imunisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar